Jumat, 10 Desember 2010

"suryane ngendih asibak ditu duwur langite, makada samar-samar cingak beli ragan adi, sekadi majalan sandi kalane, saru muan adine ..."


menemani pagi ini, dengan setumpuk tugas. karena kelalain diri sendiri (bodoh) dan itu memang salahku. sampai saat ini masih selalu menjadi faktor utama penyebab menumpuknya tugas di dalam daftar kehidupanku. dan masih berlajut tentang masalah perasaan masih seperti sediakala dan bahkan bertambah parah, Tuhan tolong beri jalan untuk melupakan semua ini mengakhiri semua ini. hampir 3/4 dari nafas kehidupanku sudah berada di kampoeng halaman. dan di sini hanya sebagian kecil dari rongsokan yang hampir tidak bisa aku gunakan...
akalku sudah mati kewarasanku dipertanyakan hanya nafas yang masih nyata aku rasakan. kahadiran hari RAYA yang tidak seperti biasa cukup memberi setitik warna namun tak mampu bertahan dalam hitungan hari. selang beberapa jam saja sudah kembali membuatku terperosok lagi. aku melupakan sesuatu dalam doaku, seharusnya aku tambahkan permintaan 'agar aku bisa melupakan dan kembali seperti sediakala' di dalam rangkaian permintaanku. mungkin malu atau lupa aku sendiri kurang sadari itu karena jika ditulis dalam sebuah buku panjang daftar dari permintaanku kepada yang diAtas sudah melebihi tebal dari daftar dosa-dosaku.

apakah sebegitu sulit itu selalu terlintas dan membebani pikiranku. dan mungkin matipun aku masih ingat kata-katamu. "selanjutnya apa lagi?" dan jawabanya adalah "KAMu".

Keberadaanmu Adalah Mau Ku


Tidak ada komentar: